"Hantu Naik Daun "
Judul : Hantu Naik Daun
Tema : Dua Dunia
Alur : Maju
Latar :
- Tempat = Pemakaman
- Waktu = Malam hari
Genre : Komedi
Pemain :
·
Sebagai Mumun ( Pocong A )
·
Sebagai Maman ( Pocong B )
·
Sebagai Genderuwo
·
Sebagai Pembawa acara ( Heri
panci )
·
Sebagai Kuntilanak
·
Sebagai Peserta (Tarmo)
·
Sebagai Ki Soleh pete
Hantu Naik Daun
Pada malam jumat kliwon , di area pemakaman Kramat. Suasana yang
biasanya amat tenang di pemakaman tersebut seketika berubah menjadi ramai. Para
penghuni pemakaman pun terusik akan adanya beberapa manusia yang datang ke
pemakamannya
Mumun : “ Aduh, berisik banget,
sih ? Siapa sih yang mengganggu ketenangan disini. “
Maman : “ Iya nih. Aku jadi gak
tenang. Gimana kalau kita lihat keluar saja ? “
Mumun : “ Iya ayo sambil
cari angin “
( Akhirnya kedua hantu penghuni makam kramat itu memutuskan untuk
keluar dari tempat peristirahatannya ).
Dengan diiringi suara-suara seram
Maman : “ Mun, mereka lagi ngapain
sih ?
Mumun : “ Emangnya kamu gak tau
ya mereka itu kru TV.Ya tentu saja mau syuting film.“
Maman : “ Syuting film kok disini.
Emangnya gak ada tempat yang lebih bagus daripada rumah kita?”
Mumun : “ Iya. manusia ini
memang aneh, bukannya cari tempat yang bagus buat syuting film. Eh! malah ganggu
kita,“
Maman : “ Mun , katanya mereka mau
syuting film. Mana aktris dan aktornya ?”
Mumun : “ Eh iya ya , aku juga
penasaran. Kok gak ada ya?. “
Maman : “ Wah kesempatan nih, kayak
nya belum ada aktor nya , siapa tau aku bisa jadi artisnya Itukan cita – citaku
sejak dulu. “
Mumun : “ Huss ngaco kamu, mana
mau mereka ngajak kamu main film, Kamu Jalan aja susah ( sambal lihat kaki
nya)
( Tiba – tiba dari arah belakang muncul seorang hantu cantik yang
mengejutkan mereka berdua )
Kuntilanak : “ Hayooo……. kalian lagi
ngapain ?”
Mumun : ( melihat kepada Kunti
dengan rasa jengkel ) Hey..! kamu penghuni baru disini ya ?”
Kuntilanak : “ Aku ini datang dari tempat
nan jauh disana. Bisa dibilang hantu bule ,
Maman : “ Sama aja jeleknya kayak
kita “
Kuntilanak : “ Eh eh paling gak aku Lebih keren dari
kamu. Hah, tapi aku gak peduli tuh karena syutingnya udah mau mulai. Siapa tahu
aku bisa ikut jadi pemainnya. “
Mumun : “ Emangnya mereka bisa
ngelihat kamu apa ?”
Kuntilanak : “ Emangnya kamu gak
tahu mereka mau syuting apa ?”
Mumun : ( Marah karena di cuek in )
Mumun : “ Kita mana tahu acara TV, kita kan gak punya
TV.”
Kuntilanak : “ Kasihan deh lo, makanya yang gaul dong.
Kalau bukan dari TV setidaknya kalian tau dari gossip yang beredar saat
ini.”
Mumun : “ Gosip apa sih ?”
Kuntilanak : “ Zaman sekarang ini manusia sukannya
berinteraksi dengan makhluk ghaib dari pada sama bangsa mereka sendiri
Maman : “ Mungkin kita lebih menarik”
Mumun : “ Mungkin kita mau di jadiin artis” (
Dengan nada bersemangat)
Maman & Kuntilanak : (Melihat
ke Mumun dengan serius)
Mumun : ada apa ?
Maman : Yaaa mungkin benar perkataan mu !! ( ikut
bersemangat )
Maman : “ Manusia ini kok aneh, sih.
Kita aja pengin jadi manusia dan menikmati kesenangan dunia, Eh malah mereka
mau tau tentang dunia kita.”
( Tepat jam 11.00 malam acara Jejak Kurang Normal dimulai )
Heri Panci : “ Selamat malam,
pemirsa. Kita bertemu lagi dalam acara “Jejak Kurang Normal” bersama saya Heri
Panci Pada episode kali ini kami telah mendapatkan tempat yang
dianggap paling kramat ditempat ini yaitu kompleks kuburan kramat . Yang di
kabarkan sering terlihat sesosok genderuwo di area pemakaman ini .
Baiklah pemirsa sebelum acara uji nyali kita mulai, kami sudah memiliki
peserta uji nyali yang berani kita tinggal sendirian ditempat ini selama 2
jam.”
(Heri Panci mulai mempersilahkan peserta masuk).
Heri Panci : “ Ya, mas. Silahkan.”(
Peserta tadi naik ke panggung ).
“ Selamat malam, mas.”
Tarmo : “ Selamat malam, mas.”
Heri
Panci : “ Siapa nama
anda ?”
Tarmo : “ Namanya saya Tarmo ibni ki mia.
Tapi biasanya saya dipanggil Tarmokimia ,
“ Panggil
tarmo aja mas
Heri Panci : “ Anda berasal dari mana Mas ?”
Tarmo : “ Saya berasal dari klaten, Mas.”
Heri
Panci : “ Apa alasan
anda mengikuti acara ini ?”
Tarmo : “ Saya ingin mencari pacar dari alam
ghaib, Mas. Siapa tau saya bisa kawin. Nanti Mas saya undang.”
Heri Panci : “ Hebat sekali anda .(
sambil terkagum ) Baik Mas Tarmo, sebelum acara uji nyali kita mulai, mari kita
tanyakan terlebih dahulu keadaan disini kepada ahlinya. Selamat malam Ki !”
Ki Soleh pete : “ Selamat malam, Mas.”
Heri Panci : “ Menurut Ki Soleh pete, bagaimana
keadaan disekitar makam kramat ini ?”
Ki Soleh
pete : “ Kalau
dilihat dan diperhatikan sepertinya tempat ini bersih, terawat, dan katanya sih
pengunjungnya banyak. Tetapi, sayang Mas tempatnya jauh dan sulit dijangkau.
Kaki saya sampai lecet nih, sedikit.”
Heri Panci : “ Maaf, Ki. Maksud saya bukan itu. Maksud
saya bagaimana keadaan disini bila dilihat dari mata batin Ki Soleh pete.”
Ki Soleh pete : “ Oh
itu, ngomong dong dari tadi. Jadi saya gak usah banyak ngomong. Baiklah, kalau
dilihat dan dirasakan dari mata batin saya sepertinya tempat ini banyak sekali
hantunya. Sepertinya hantunya menyebar dimana – mana. tetapi Mas, pusat
kekuatan mistis terbesar terdapat dikuburan ini. Tempat ini juga merupakan
tempat yang strategis untuk para hantu cangkruk bersama.”
Tarmo : “ Lho Ki, hantu bisa
cangkru’an juga ya ?”
Ki Soleh
pete : “ Oh jangan
salah Mas. Sebenarnya paling suka cangkru’an itu adalah hantu karena mereka
tidak punya kerjaan lain selain cangkru’an. Bisa mirip tante – tante genit gitu
lho.”
Heri Panci : “ Ah Ki bisa aja. Baik
Mas Tarmo, bagaimana apakah anda sudah siap ?”
Tarmo : “ Saya sudah siap dari
tadi Mas.”
Heri Panci : “ Baik Mas Tarmo. Kami
akan meninggalkan anda disini selama 2 jam, jika anda berhasil anda akan
mendapatkan hadiah dari kami. Tetapi jika anda menyerah, maka anda cukup bisa
melambaikan tangan kepada kami, maka kru kami akan segera membantu anda.
( Kemudian Ki Soleh pete dan Heri panci meninggalkan
Tarmo di kompleks kuburan kramat itu sendirian, namun dari semak-semak tempat
persembunyian ketiga hantu mulai berbincang-bincang lagi ).
Kuntilanak : “ Tuh kan, kalian
denger sendiri. Kalau cowok ganteng itu mau mencari pacar dari golongan kita.”
Maman : “ Tapi itu khan menyalahi
aturan, kita khan sudah diberi batasan untuk tidak saling menganggu. Apalagi
manusia itu sudah mengganggu kita yang sudah tenang disini.”
Mumun : Inget pasal 7 (
Dilarang menjalin kasih dengan bangsa lain) Hukuman 5 tahun gentayangan
Kuntilanak : “ Ah, aku gak peduli
yang penting aku dapat pacar dari bangsa manusia yang cuakep dan suedep.”
Mumun : “ Ya, sudah kalau
diomongin gak mau. Kamu rasakan sendiri akibatnya nanti. Ayo, man kita pergi.”
Kuntilanak : “ Pergi aja sana.”
( Hantu cantik
ini kemudian mendekati Tarmo dan mengejutkannya ).
Kuntilanak : “ Mas……. mas cakep.”
Tarmo : ( menoleh dan terkejut ) “ Ya ampun,
cantik sekali ! Siapa namanya kamu ?”
Kuntilanak : ( tersipu malu ) “ Nama saya Kunti Mas.
Kalau Mas namanya siapa ?”
Tarmo : “ Nama saya Tarmo ibnu ki mia. Tapi,
biasanya saya dipanggil Tarmo saja.”
Kuntilanak : “ Nama Mas bagus deh, sebagus orangnya.”
Tarmo : “ Nama kamu juga cantik sama seperti
orangnya.”
( Kedua
makhluk yang berbeda alam tersebut langsung akrab dan langsung asyik
berbincang-bincang. Namun, tiba-tiba terdengar suara tawa yang mengerikan yang
dinarengi dengan kumpulan asap yang mengepul yang berasal dari kuburan kramat).
Diiringi suara-suara seram
Genderuwo : “ Ha…ha…ha….ha…. Hey,
kalian apa yang kalian lakukan disini, Kunti kau sengaja membuat aku marah ya
?”
Kuntilanak : ( terkejut ) “ A…a….aku
Cuma………..”
Genderuwo : “ Dasar perempuan gatel, ayo
ikut.” ( menarik tangan Kunti )
Tarmo : “ E…e…e Sembarangan
sampeyan. Ini pacar saya jangan dibawa sembarangan dong.”
Genderuwo : “ Bocah semprul kamu.
Dia ini istriku yang ke-16 mana mungkin dia bisa jadi pacarmu. Ayo ikut Kunti
!” ( menarik tangan Kunti).
Tarmo : “ E…e…e…. jangan sembarangan dong, Mas.
Tanya dulu sama dia, dia pilih saya atau kamu.”
Genderuwo : “ Dia istriku jelas pilih aku. Ayo Kunti
!” (menarik Kunti).
Kuntilanak : “ Aku gak mau, aku mau ikut Mas Tarmo.” (
Berlari kearah belakang Tarmo )
Genderuwo : “ Kunti, kamu melawan aku ?”
Kuntilanak : “ Aku gak akan berani
ngelawan kamu, Mas. Tapi aku bosan jadi istrimu kau selalu meninggalkan aku
sendirian,
Genderuwo : “ Hantu edan kamu Kunti
! Baiklah aku tidak akan tinggal diam akan kubunuh manusia ini.” ( Bersiap
menyerang Tarmo).
Tarmo : ( terjatuh menahan sakit ) “.agh .. !!!.”
Kuntilanak : Mas .. mas .. .. agh …!! (
Kuntilanak tertarik oleh kekuatan yang dasyat)
(Genderuwo mulai merasuki tubuh tarmo , tarmo pun mulai kehilangan
control akan dirinya sendiri dan akhirnya …).
Tarmo : ( Mulai bertingkah laku aneh)
Heri Panci : “Sepertinya peserta kita
mengalam kerasukan”
Ki Soleh pete : “cepat kita segera
kesana”
Heri Panci :
"Assalamu'alaikum..?"
Tarmo: "Hemmm..."
Heri Panci :
"Assalamu'alaikum..?"
Tarmo: "Siapa kamu? Apa kalian
orang Islam, kok mengucapkan salam?"
Heri Panci : "Ya, saya orang
islam." Apakah anda juga islam?
Tarmo : “Yahh!! ,, Saya islam ,
KTP!!! Hemm !!”
Heri Panci : “Sepertinya Jin yang merasuki
tubuh Mas tarmo sangat susah untuk di ajak komunikasi dengan kami , “
Mungkin pak kyai bisa bantu saya ?”
Ki Soleh pete : “Yah , Akan ku atasi ini”
“ Apakah anda penunngu makam kramat ini?
Tarmo : “Hemm” !! ( Sambil bertinkah
aneh, dan menyeruduk Ki Soleh pete )
Ki Soleh pete : “(Dengan marah) , Nih makan (
Sambil memberikan snack ) Lo resek kalau lagi laper ?!”
Tarmo : “ Hemm !!!!!!! ( semakin menggila
)
Heri Panci : “Sepertinya mustahil Ki
untuk di ajak berinteraksi , Mungkin bisa di gambarkan ki wujud sosok yang
berada dalam tubuh mas tarmo”
Ki Soleh pete : “Baiklah akan saya coba
dulu” ( Ki Soleh pete mecoba menggambar sosok mahluk dalam tubuh mas tarmo)
(Setelah selesai menggambar sosok mahluk dalam tubuh mas tarmo)
Ki Soleh pete : “Inilah gambaran sosok
yang berada dalam tubuh mas tarno”
Heri Panci : “Astaghfirullah aladzim
!!!! Mengerikan sekali wujud dari sosok ini Ki”
(Mahluk dalam tubuh Mas Tarmo semakin memberontak , kemudian
menyerang Ki Soleh pete)
Ki Soleh pete : Astaghfirullah
aladzim !!!!..,, Agh ..!! ( Mulai bertingkah aneh)
Heri Panci : Apa yang terjadi Ki !! ( dengan
nada kawatir) ..
(Ki Soleh pete
tidak menjawab dan semakin tidak terkendali)
(Akhirnya pembawa acara memilih untuk menutup acara malam hari ini
, karena Sudah sangat menghawatir kan )
Heri Panci : Maaf pemirsa rupanya kali ini
kita mengalami Hal-hal yang sangat tidak kami duga, sehingga penelusuran pada
malam hari ini terpaksa kami hentikan.( dengan nada ketakutan ). Temani
hari-harimu dengan keberanian, hiasi hatimu dengan keimanan, dan dekatkan
hatimu dengan ketaqwaan. Saya Heri Panci cukup
sekian acara kami pada hari ini, sampai bertemu lagi di episode selanjutnya di
acara Jejak Kurang Normal !!